Abstract
Remaja berpotensi tinggi terhadap risiko penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS karena faktor perilaku dan perkembangan emosionalnya. Di Indonesia, hingga 2018, pengidap HIV pada anak dan remaja (di bawah 19 tahun) terus bertambah, mencapai 2.881 orang. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2010, yaitu sebanyak 1.622 anak terinfeksi HIV Secara umum, cara penularan enam dari sembilan kasus pada kelompok usia 15-19 tahun adalah melalui aktivitas seksual di kalangan homoseksual atau biseksual. Kelompok rentan Hidup dengan penyakit menular seksual memang sulit bagi siapa pun, tetapi pasien remaja adalah kelompok yang sangat rentan. Remaja tidak diperlengkapi secara emosional untuk menghadapi situasi tersebut. Program Keluarga Binaan kali ini mempunyai sasaran di Desa Sumberrejo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro, dengan memberikan fokus kegiatan kepada remaja. Keluarga Binaan fokus kepada 32 keluarga mitra yang didalamnya terdapat remaja usia (12-19 tahun). Kegiatan ini berlangsung selama 6 pertemuan. Kegiatan diawali dengan pengkajian terlebih dahulu terkait dengan status kesehatan, kemandirian, pengisian kuisioner pre terkait pengetahuan tentang HIV/AIDS dan asuhan keperawatan hingga terapi obat-obatan. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian pendidikan kesehatan terkait permasalahan remaja serta permainan HIV Monopoly Prevention. Hasil evaluasi didapatkan hasil pretest pengetahuan remaja terkait HIV/AIDS Kurang sebanyak 40%, cukup 35% baik 25%, dan hasil posttest Pengetahuan yang kurang 0% cukup 25% baik 75%.